Kisahku
Menjemput Sunrise Di Awal Tahun 2019
Minggu lalu gue bikin rencana akan pergi hikking ke gunung
abang, bareng teman-teman, entah kenapa perasaan gue gak enak, gue merasa ragu
akan melakukan pendakian kesana lalu tiba-tiba salah satu temen gue si Agung
memberi saran buat ngecamp aja di salah satu tempat yang keren di kintamani
namanya bukit sari songan, awalnya gue juga ragu karna gak ada yang tau jalan
kesana tapi entah kenapa gue setuju dan mengiyakan ajakan temen gue itu. urusan
jalan gue percayakan pada google maps, dari hasil riset gue browsing di google
tempatnya cukup mudah dicari kita hanya perlu mencari Pura Hulun Danu Songan
karna tempatnya gak terlalu jauh dari sana. Ini pengalaman pertama kali gue
ngecamp biasanya cuma hikking ke gunung, tapi gue sangat antusia dengan
pengalaman baru ini, rencana awal gue berangkat berempat tapi menjelang hari H
ada 2 temen gue yang juga ingin ikut, jadi total 6 orang yang ikut, perlengkapan
udah gue booking, barang-barang yang akan di bawa juga udah gue siapin karna
ini baru pertama kali camping,gue agak bingung mau bawa apaan, berhubung kami
menggunakan sepeda motor gue berusaha membawa barang sesimple mungkin untuk
mengurangi resiko terserang encok. Beberapa hari sebelum melakukan perjalanan
gue mendapatkan kabar bahwa jalan menuju gunung abang telah terjadi longsor
mungkin ini firasat buruk yang gue rasa waktu itu, beruntunglah kami gak jadi
pergi kesana. tapi yang jadi masalah ramalan cuaca di kintamani waktu itu sedang hujan badai, gue sempat menanyakan ini ke teman-teman tapi dengan PDnya mereka menjawab "GASkeunnn" jadilah kami berangkat dengan segala resikonya.
Kami akan berangkat sekitar pukul 8 malam, karna ngumpulin
temen itu lebih susah dari ngumpulin ke 7 bola dragon ball gue ngambil jam 8 malam karna
ada beberapa temen gue yang harus bekerja dulu dari pagi sampek sore. waktu
perjalanan sekitar 1,5 jam dari badung itupun
belum termasuk waktu tambahan karna nyasar dan lain sebaginya jadi gue
perkirakan akan sampai pada jam 11 paling lambat. Menjelang keberangkatan
datang satu masalah lagi, temen gue si Arni diminta lembur sampai jam 8 awalnya
gue kira dia bakal batal ikut tapi dengan semangatnya dia berniat ikut sehabis
pulang kerja langsung pergi ke bangli sungguh wanita yang gigih, dalam hati gue
(anjirr apa gak bau ni orang abis kerja gak mandi). Jam 8 kami berlima udah ngumpul di rumahnya koming
salah satu temen gue, jadi tinggal nunggu si arni aja. Mata udah hampir
terpejam dan waktu sudah menunjukan pukul 9 malam tapi arni masih belum datang,
Kringggg..... satu notif baru masuk di hp gue “ gue baru jalan pulang” kata
arni, saat itulah pertemanan kita diuji antara meninggalkan arni tapi datang
tepat waktu atau tetap menunggu arni tapi telat dateng. Lalu gue berfikir kalok
ninggalin dia berarti gue bakal bahagia diatas penderitaan orang lain dong jadi
gue putuskan untuk tetap menunggu gapalah telat yang penting semua happy. Jam
setengah 10 malam arni baru dateng dan yang gue suka dari temen-temen gue ini
adalah gak ada satupun dari mereka yang mengeluh atau ngambek karna ketelatan
si arni kami semua tetap respect dan hangat seperti biasanya,lalu kami
melanjutkan perjalanan ke bangli selama perjalanan gue habiskan dengan
menyanyi-nyanyi gak jelas mumpung jalannya lagi sepi. gue lupa udah berapa kaca rumah yang pecah
selama perjalanan itu.
NOTE : gue menyarankan kalian yang mau ngecamp di bukit sari
sebaiknya jangan berangkat saat gelap karna kabutnya tebal ditambah jalannya
yang curam.
Sampainya di Pura Hulun danu songan gue sempat nyasar sana sini, karna suasana gelap dan
banyak kabut jadi pandangan juga agak sulit, mau nanyak warga juga udah pada tidur
semua secara itu pukul 12 malem orang begok mana yang masih keluyuran nyari
tempat istirahat jam segitu ,sampet ingin ngecamp di pinggir jalan, tapi gue
gak mau nyerah berbagai cara gue lakukan mulai dari,bolak-balik lihat maps,bertanya
pada peta,ikutin jejak kaki kambing,lihat arah lumut,bertapa biar dapat
wangsit, sampai di tengah keputusasaan kami datang sebuah mobil avanza hitam
yang menghampiri kami ber6 “ mau kemana gus ?” tanya bapak itu. “Mau camping
pak di bukit sari”, jawab gue. ‘ohh kok jam segini baru ngecamp?, sini ikutin
mobil saya saja”,jawab bapak itu. Mendengar ucapan bapak tadi rasanya gue
pengen sujud syukur ada keajaiban hampir jam 1 pagi ada mobil yang baik hati. Kami
lalu mengikuti bapak itu dengan bensin yang hampir habis beruntunglah kami bisa
sampai dengan lancar. jarak dari pura hulun danu songan sampai lokasi camp
tidak begitu jauh dari pura Cuma belok kiri mengikuti jalan beraspal mengambil
jalur kanan terus sampai ketemu rumah bertingkat di kanan jalan nah jalur
masuknya ada di samping rumah itu kalian juga bisa tanyakan pada warga sekitar
sana.untuk biayanya sendiri 40rb perorang yaa memang cukup mahal tapi disana
juga tersedia toilet. dan view yang keren abis.lagi-lagi kami beruntung karna cuma dikenakan biaya 20rb perorang karna mungkin kami terlalu malam sampainya.
Pukul 1 pagi kami mulai membangun tenda, ada beberapa orang
juga yang sudah ngecamp duluan disana, kami melewati malam dengan tawa puas
akhirnya bisa sampai dengan selamat.
kami lalu melanjutkan istirahat untuk menyambut sunrise besok pagi, pukul 3 pagi gue terbangun karna mendengar suara aneh dari arah luar.karna takut gue kembali mencoba tidur, esok paginya baru gue menceritakan pengalaman soal suara itu. ternyata sumber suara itu adalah NGoroknya koming yang juga membuat penghuni tenda di sebelah kami merasa ketakutan. temen gue yang satu ini memang mempunya bakat spesial bisa tidur dalam kondisi apapun. lalu tibalah saat yang ditunggu-tunggu menyambut pagi dari ketinggian 900mdpl melihat 4 jajaran gunung batukaru,gn. batur,gn.abang, dan gunung agung. rasanya seperti berada diatas awan dengan kabut yang tipis di bawah kaki bukit menutupi danau batur.
wajah baru bangun, mata masih susah disuruh melek |
bisa dibilang perjalanan gue kali ini sangat beruntung, mulai dari cuaca yang cerah, sempet nyasar,diskon biaya administrasi,sampai ke view yang bagus banget, tapi gue gak percaya dengan kata "beruntung" gue lebih suka menyebutnya bonus yaa bonus dari semua usaha gue bareng temen-temen gue untuk mencapai tujuan kami.
dari perjalanan gue kali ini gue belajar satu hal, semua keindahan dan keseruan ini gak akan terjadi seandainya kami menyerah,mengabaikan teman, atau mengeluh.menurut gue hidup mirip seperti mendaki gunung terasa berat,kadang lelah,sering terjatuh mungkin terluka tapi seiring berjalannya waktu kita akan terbiasa menjadi kuat untuk menjemput mentari yang menunggu di puncak. semua orang bisa naik gunung tapi gak semua orang siap menghadapi resikonya begitupun hidup semua orang bisa sukses tapi gak semua mau melewati prosesnya. intinya jangan mudah menyerah.
Dan jangan buang sampah sembarangan guys!
sekian dari gue ciiiaaaooooooo..............
4 Comments
Kata katany bikin memotivasi diri(y)
ReplyDeletePengalaman yg memotivasi
DeleteMampir ke blog saya juga ya hehe
ReplyDeleteMantabzzz
ReplyDeleteMampir lagi gan ke blog ane :v humorkentang.blogspot.com