Minggu lalu gue bikin rencana akan pergi hikking ke gunung abang, bareng teman-teman, entah kenapa perasaan gue gak enak, gue merasa ragu akan melakukan pendakian kesana lalu tiba-tiba salah satu temen gue si Agung memberi saran buat ngecamp aja di salah satu tempat yang keren di kintamani namanya bukit sari songan, awalnya gue juga ragu karna gak ada yang tau jalan kesana tapi entah kenapa gue setuju dan mengiyakan ajakan temen gue itu. urusan jalan gue percayakan pada google maps, dari hasil riset gue browsing di google tempatnya cukup mudah dicari kita hanya perlu mencari Pura Hulun Danu Songan karna tempatnya gak terlalu jauh dari sana. Ini pengalaman pertama kali gue ngecamp biasanya cuma hikking ke gunung, tapi gue sangat antusia dengan pengalaman baru ini, rencana awal gue berangkat berempat tapi menjelang hari H ada 2 temen gue yang juga ingin ikut, jadi total 6 orang yang ikut, perlengkapan udah gue booking, barang-barang yang akan di bawa juga udah gue siapin karna ini baru pertama kali camping,gue agak bingung mau bawa apaan, berhubung kami menggunakan sepeda motor gue berusaha membawa barang sesimple mungkin untuk mengurangi resiko terserang encok. Beberapa hari sebelum melakukan perjalanan gue mendapatkan kabar bahwa jalan menuju gunung abang telah terjadi longsor mungkin ini firasat buruk yang gue rasa waktu itu, beruntunglah kami gak jadi pergi kesana. tapi yang jadi masalah ramalan cuaca di kintamani waktu itu sedang hujan badai, gue sempat menanyakan ini ke teman-teman tapi dengan PDnya mereka menjawab "GASkeunnn" jadilah kami berangkat dengan segala resikonya.

Kami akan berangkat sekitar pukul 8 malam, karna ngumpulin temen itu lebih susah dari ngumpulin ke 7 bola dragon ball gue ngambil jam 8 malam karna ada beberapa temen gue yang harus bekerja dulu dari pagi sampek sore. waktu perjalanan sekitar 1,5 jam dari badung itupun  belum termasuk waktu tambahan karna nyasar dan lain sebaginya jadi gue perkirakan akan sampai pada jam 11 paling lambat. Menjelang keberangkatan datang satu masalah lagi, temen gue si Arni diminta lembur sampai jam 8 awalnya gue kira dia bakal batal ikut tapi dengan semangatnya dia berniat ikut sehabis pulang kerja langsung pergi ke bangli sungguh wanita yang gigih, dalam hati gue (anjirr apa gak bau ni orang abis kerja gak mandi). Jam 8  kami berlima udah ngumpul di rumahnya koming salah satu temen gue, jadi tinggal nunggu si arni aja. Mata udah hampir terpejam dan waktu sudah menunjukan pukul 9 malam tapi arni masih belum datang, Kringggg..... satu notif baru masuk di hp gue “ gue baru jalan pulang” kata arni, saat itulah pertemanan kita diuji antara meninggalkan arni tapi datang tepat waktu atau tetap menunggu arni tapi telat dateng. Lalu gue berfikir kalok ninggalin dia berarti gue bakal bahagia diatas penderitaan orang lain dong jadi gue putuskan untuk tetap menunggu gapalah telat yang penting semua happy. Jam setengah 10 malam arni baru dateng dan yang gue suka dari temen-temen gue ini adalah gak ada satupun dari mereka yang mengeluh atau ngambek karna ketelatan si arni kami semua tetap respect dan hangat seperti biasanya,lalu kami melanjutkan perjalanan ke bangli selama perjalanan gue habiskan dengan menyanyi-nyanyi gak jelas mumpung jalannya lagi sepi.  gue lupa udah berapa kaca rumah yang pecah selama perjalanan itu. 

NOTE : gue menyarankan kalian yang mau ngecamp di bukit sari sebaiknya jangan berangkat saat gelap karna kabutnya tebal ditambah jalannya yang curam.

Sampainya di Pura Hulun danu songan gue sempat  nyasar sana sini, karna suasana gelap dan banyak kabut jadi pandangan juga agak sulit, mau nanyak warga juga udah pada tidur semua secara itu pukul 12 malem orang begok mana yang masih keluyuran nyari tempat istirahat jam segitu ,sampet ingin ngecamp di pinggir jalan, tapi gue gak mau nyerah berbagai cara gue lakukan mulai dari,bolak-balik lihat maps,bertanya pada peta,ikutin jejak kaki kambing,lihat arah lumut,bertapa biar dapat wangsit, sampai di tengah keputusasaan kami datang sebuah mobil avanza hitam yang menghampiri kami ber6 “ mau kemana gus ?” tanya bapak itu. “Mau camping pak di bukit sari”, jawab gue. ‘ohh kok jam segini baru ngecamp?, sini ikutin mobil saya saja”,jawab bapak itu. Mendengar ucapan bapak tadi rasanya gue pengen sujud syukur ada keajaiban hampir jam 1 pagi ada mobil yang baik hati. Kami lalu mengikuti bapak itu dengan bensin yang hampir habis beruntunglah kami bisa sampai dengan lancar. jarak dari pura hulun danu songan sampai lokasi camp tidak begitu jauh dari pura Cuma belok kiri mengikuti jalan beraspal mengambil jalur kanan terus sampai ketemu rumah bertingkat di kanan jalan nah jalur masuknya ada di samping rumah itu kalian juga bisa tanyakan pada warga sekitar sana.untuk biayanya sendiri 40rb perorang yaa memang cukup mahal tapi disana juga tersedia toilet. dan view yang keren abis.lagi-lagi kami beruntung karna cuma dikenakan biaya 20rb perorang karna mungkin kami terlalu malam sampainya.
Pukul 1 pagi kami mulai membangun tenda, ada beberapa orang juga yang sudah ngecamp duluan disana, kami melewati malam dengan tawa puas akhirnya bisa sampai dengan selamat.



kami lalu melanjutkan istirahat untuk menyambut sunrise besok pagi, pukul 3 pagi gue terbangun karna mendengar suara aneh dari arah luar.karna takut gue kembali mencoba tidur, esok paginya baru gue menceritakan pengalaman soal suara itu. ternyata sumber suara itu adalah NGoroknya koming yang juga membuat penghuni tenda di sebelah  kami merasa ketakutan. temen gue yang satu ini memang mempunya bakat spesial bisa tidur dalam kondisi apapun. lalu tibalah saat yang ditunggu-tunggu menyambut pagi dari ketinggian 900mdpl melihat 4 jajaran gunung batukaru,gn. batur,gn.abang, dan gunung agung. rasanya seperti berada diatas awan dengan kabut yang tipis di bawah kaki bukit menutupi danau batur.





wajah baru bangun, mata masih susah disuruh melek



bisa dibilang perjalanan gue kali ini sangat beruntung, mulai dari cuaca yang cerah, sempet nyasar,diskon biaya administrasi,sampai ke view yang bagus banget, tapi gue gak percaya dengan kata "beruntung" gue lebih suka menyebutnya bonus yaa bonus dari semua usaha gue bareng temen-temen gue untuk mencapai tujuan kami.
dari perjalanan gue kali ini gue belajar satu hal, semua keindahan dan keseruan ini gak akan terjadi seandainya kami menyerah,mengabaikan teman, atau mengeluh.menurut gue hidup mirip seperti mendaki gunung terasa berat,kadang lelah,sering terjatuh mungkin terluka tapi seiring berjalannya waktu kita akan terbiasa menjadi kuat untuk menjemput mentari yang menunggu di puncak. semua orang bisa naik gunung tapi gak semua orang siap menghadapi resikonya begitupun hidup semua orang bisa sukses tapi gak semua mau melewati prosesnya. intinya jangan mudah menyerah.
Dan jangan buang sampah sembarangan guys!
sekian dari gue ciiiaaaooooooo..............

4 Comments