Kata orang jodoh itu gak akan kemana tapi kalo gak dijemput dia gak bakal datang, pepatah itu yang mendorong gue untuk memberanikan diri berkenalan dengan seorang cewek yang sebut saja nita, sebenarnya perkenalan kita akward banget sih , awalnya gue mintak temen gue ngenalin gue ke salah satu pegawai coffe shop di seberang jalan tempat gue kerja tapi kampretnya temen gue malah salah manggil orang yang datang justru pegawai yang satunya. karna terlanjur datang, dengan senyum yang maksa gue menjulurkan tangan berusaha mengajaknya kenalan, apesnya gayung tak bersambut , dia cuma diem dan nulis no telponnya di secarik kertas. terus gue tanya " mau sekalian isi saldo gopaynya mbak?" dia cuma ketawa dan pergi. secara tidak sengaja perkenalan itu membuka cerita baru.

sepulang kerja gue iseng mengirim pesan ke cewek yg tadi sore baru gue kenal dan ternyata dibales dong dan kata-kata pertama yang gue masih inget sampai sekarang adalah "pasworrd wifinya apa ya ?, awalnya memang terasa menyenangkan saat perhatian kalian dibalas seseorang tapi lama kelamaan gue mulai merasa gak satu frekuensi sama nita, tapi teman-teman gue mendesak agar gue melanjutkan PDKT sama si nita ini mungkin mereka kasian liat gue kemana-mana selalu sendirian , orangnya emang cantik sih, tapi setiap obrolan kami kayak monoton gitu, pertanyaannya selalu itu-itu aja misal, udah makan belom?,lagi ngapain?,udah mandi?,tadi makan apa,ceboknya pakek tangan kanan apa kiri?, terus dikirimin soal UN. lahhh kok... (tepok jidat)

beberapa minggu yang lalu gue pernah jalan sekali sama dia itupun gue harus nyasar setengah jam nyari kost'annya saat sedang mengendarai motor di daerah gatsu timur tiba-tiba maps gue eror GPSnya gak mau jalan cuma diem ditempat mungkin dia mau bilang (jangan kesana begok elo tuh gak cocok sama dia) alam tidak rela gue kesana. gak tau kenapa pertemuan itu menjadi awal dari hari-hari menyebalkan gue selannjutnya. dia jadi ngebet terus pengen ngajak gue jalan lagi, tapi gue selalu menolak dengan berbagai alasan,mulai dari, sibuk kerja,lagi ada acara sama temen-temen ,nganter kucing gue lahiran, sampai keserempet waria, itu semua karna gue males aja harus bawa motor jauh-jauh dari tabanan ke daerah denpasar utara cuma buat ketemu doang kalo ketemu pun ngomongnya gak seru,palingan diajak nganter kesinilah kesitu lah, beli ini lah itulah gue jadi bingung ini ngedate apa seleksi jadi PRT ,gue merasa di perbudak oleh perasaan gue sendiri,waktu jalan ke mall tiba-tiba muncul rantai di kaki gue , di leher gue ada kalung item tulisannya (Korban ke-15 )  apalagi pas boncengan kita hampir jarang banget ngobrol rasanya lebih mirip penumpang dan driver ojek online , lagi naik motor boncengan ngomong " blablabla.... lalu hening lama banget pas gue tengok gak ada orangnya ehh ternyata penumpangnya belum naik, gue balik lagi".
Minggu pagi seperti biasa gue menghabiskan libur kerja dengan seharian beraktivitas di rumah, Yaaps gue anaknya introvert banget jadi gue lebih suka menghabiskan waktu dirumah, nonton film,baca buku,nulis di blog biar dikira sibuk, atau mainin ukulele yang baru gue beli kemarin. rasanya sayang aja waktu libur sehari tidak di nikmati untuk memanjaka diri sendiri.

 hari itu gue melakukan ritual wajib di pagi hari mengeluarkan sari-sari kehidupan di perut gue. saat sedang seru nonton youtube gue kaget hp gue hampir masuk kloset tiba-tiba nita nelpon 'anjirr kenapa harus video call sih'. (gue bergumam). sontak gue menolak panggilan nita, apa kata nita kalo dia sampai liat ritual pagi gue ini.
'kenapa nelpon pagi-pagi ?'
'kok gak diangkat ? kamu sibuk'
'bentar-bentar' UHHH!! (Plung) terdengar sesuatu jatuh ke air
'iyaa tadi ada sesuatu yang harus dikeluarkan'
'hah ? kamu lagi ngapain sih kok suara kamu jadi berat gtu? ' 
'udah itu gak perlu dibahas, kenapa nelpon?'
'tar sore kamu sibuk gak?'
'sibuk jadwalku padat, mulai dari bangun tidur,makan,tidur,makan, tidur lagi begitulah seterusnya'
'ihh seriusan nih,nanti sore kejimbaran yuk'
'ngapain kejimbaran?'
'jalan-jalan sekalian anterin aku mau ekstension'
'masang bulu mata ?'
'iyaa hehe anterin yaa'
'HAH ngapain jauh-jauh ke jimbaran masang bulu mata doang, di deket rumahku ada kuli bangunan tar suruh dia aja masangin aku beliin lem fox nanti '
'kamu ngeselin'
'lagian buat apa sih jauh-jauh kejimbaran cuma buat masang bulu mata doang? yang ada pantatku panas kelamaan dijalan'
'itu lo murah tau di tempat temenku, ahh kamu gak asik'
'aku gak asik ? beda cuma 5000 doang kamu nyuruh aku panas-panasan, melawan macet,debu dan polusi cuma buat masang bulu mata, kamu gak kasian sama paru-paruku?'
'sekali-sekali doang kan gak apa-apa'
'Gak mau aku'
'lagian kan udah lama gak ketemu ayok nae'
'ENGGAK'
'jahatt'
'kalo mau ketemu ditempat biasa aja mau?'
'Mau'
'okee tar share aja lokasimu'
'hehe iyaa boss' lalu telpon ditutup
Tokk... Tokk.. Tokk... tiba-tiba dari arah luar terdengar orang mengetok pintu, "udah selesai belum De bapak udah gak tahan nihh udah diujung'
'iyaa bentar pak dikit lagi'
'UHH'
minggu pagi di rumah kali ini cuacanya sangat cerah dengan bau menyengat seperti kabel terbakar di areal kamar mandi.

Setelah perdebatan yang cukup sengit akhirnya gue setuju ketemu ditempat lain. sebenarnya gue mulai merasa gak nyaman sama sikap nita dia selalu membuat gue melakukan hal-hal yang emang gak gue suka, gue tau cinta emang butuh pengorbanan tapi apakah bisa disebut cinta jika hanya kita yang berkorban. kami seperti dua orang yang bertahan hanya karna takut saling menghilang bukan karna rasa yang sama.

Malam itu gue naik motor menuju kost nita, tepat jm 8 sesuai yang udah disepakati gue sampai di depan gerbang, terdengar suara orang sedang membuka pintu dari dalam, gue liat muka nita masih kucel, rambut acak-acakan,dengan tengtop bergambar kelinci favoritnya. 
'kmu yakin mau pergi pake pakaian kayak gini?'
'hehe aku belum prepare, ini baru pulang kerja tunggu bentar di dalam yaa'
Dalam hati 'sii kampret dengan gampangnya bilang baru pulang kerja, tau gitu mending gue dirumah main game'
'yukk masuk, tunggu di teras aja yaa'
dengan berat hati gue duduk di teras sendirian entah sudah berapa nyamuk yang gue bunuh saat itu,  tapi satu pelajaran buat kalian saat nunggu cewek selesai dandan itu kalian masih bisa pergi menyelamatkan dunia,ikut nyaleg,pergi keliling dunia,bangun candi borobudur,jualan bubur,pergi naik haji.
setelah hampir duduk sejam dan beberapa tatapan tajam menghakimi yang gue terima dari penghuni kost yang lain. tatapan tajam menghakimi itu kayak kalian liat orang terus di pikiran kalian ada suara bilang "ini si kampret pasti mau mesum". terdegar suara pintu terbuka ( akhirnya si kampret keluar juga)
'ayok pergi ngapain diem aja dari tadi' ,nita coba menggoda.
'nungguin siapa lagi, nih pantat aku sampek jamuran'
'hahaha mau kemana sekarang?'
'hmm coba ke lumintang aja katanya sekarang lagi ada konser band gtu, acara ultahnya kota denpasar'
'yaudah yukk jalan'
sepertinya gue mengambil keputusan yang salah saat mencoba ngedate di acara konser, sesampainya disana nyari tempat parkir susahnya minta ampun,mau mojok berdua semua tempat isinya anak-anak punk, mau ngobrol harus teriak-teriak kayak orang budeg,nontonnya juga cuma bisa liat kepala doang, sepertinya ini memang bukan habitat gue.
Setelah berjalan keliling taman kota melewati beberapa anak punk,cabe-cabean dan penjual CangCIMen ( kacang kwaci permen), akhirnya gue bisa duduk dengan nyaman . belum ada 10 menit gue duduk nita di telpon saudaranya (perasaan gue mulai gak enak).

'Yuu bisa anterin aku gak ke batu bulan?'
'Hah malem-malem gini ? batu bulan? ngapain?' Gue menatap tajam ke arah nita
'jadi gini soudaraku tadi nelpon mau minjem uang tapi dia gak bisa bawa motor, anterin aku kesana yaa kasian dia'
'Kmu gak kasian sama aku, kurus kering begini makan angin dari tadi?'
'tapi kan kasian anterin yaa plisss' dengan tatapan kasih lembutnya nita menatap gue
'lagian soudara kamu lahir dizaman purba apa gimana sih?, terus gimana caranya dia berangkat kerja? Ngesot?'
'dia bareng-bareng berangkat kerja sama soudara kembarnya, mereka berdua satu kost tapi kembarannya males nganterin kesini katanya'
'lohh yang perlu dia kok kamu yang repot, lagian ini udah malem juga,besok aja gabisa?'
'besok aku gabisa, kerja pagi yaa anterin yaa pliss'
Sejenak gue diem berpikir mungkin memang lebih baik gue anterin aja daripada anak orang mati kelaparan.
'hdehh yaudah deh' 
'hehe makasii' nita tersenyum puas

Dengan celana pendek gue menembus dinginnya malam, sampainya di sana gue masih harus nungguin lagi, ASTAGA!! ini keluargnya kok bis kompakan gini sihh, ngantuk, dingin, laper, campur aduk rasanya gue pengen cepet pulang. sampai akhirnya si kampret ini dateng dan yang gue ke dua sodaranya iut gak ada mirip-miripnya ( si kampret tau arti kata kembar gak sih) yang lebih ngselinya lagi mereka malah ngerumpi hampir setengah jam. setelah beberapa pertukaran gosip dan rekomendasi skin care yang bagus akhirnya gue bisa pulang.
setelah nganter nita ke batu bulan dan balikin dia ke kandangnya gue terjebak di lampu merah dengan gerombolan anak punk yang baru selesai menonton konser , gue lebih mirip anak ayam yang keluar barisan terus nyasar di kandang macan.
Diperjalanan pulang sejenak pikiran gue mengawang, gue mulai sadar walaupun kita cinta sama seseorang kita gak berhak merubah orang menjadi yang kita mau, setiap negara memiliki master piecenya masing-masing , paris punya menara eifel,indonesia punya candi borobudur, inggris punya big ben,amerika punya patung liberty dan disetiap negara juga selalu punya maslahnya seperti, banjir,korupsi,pencemaran lingkungan,dan kerusakan alam itulah yang menjadi pembeda dan daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk berkunjung. sama seperti mencari jodoh, ada jutaan orang diluar sana dengan berbagai karakter,suku,bangsa,bahasa,agama,dan ras yang berbeda kamu cuma perlu menentukan hati siapa yang ingin kamu kunjungi terlepas dari semua hal negatif yang mereka miliki.

0 Comments