Diary Remaja Bodoh
Kondangan Amplop Dan Bakso
Kondangan merupakan salah satu acara yang banyak di
tunggu-tunggu oleh teman-teman gue, entah itu karna acaranya,mempelainya, atau
karna makanannya. Dan di nikahan itu ada satu tradisi yang menurut gue berbau
RIA ( bukan nama nama orang ) itu adalah memberi amplop ke pada pasangan yang
menikah, oke untuk batas normal itu gak masalah tapi yang gue temui justru
kebanyakan orang menuliskan namanya di amplop yang berisi 100rb ketas itu,
mungkin supaya mereka dikira dermawan atau apalah tapi kasihanilah kami
kaum-kaum receh yang numpang makan di kondangan bermodalkan 10rb rupiah, kami
jadi malu kalok harus menuliskan nama dengan amplop berisi uang 10rb yang ada
amplop gue malah di fotoin terus di upload di medsos pakek caption “Azab orang
pelit ngasi amplop, arwahnya di kirim ke neraka lewat kantor pos” dan lagi
kenapa kalok gue ke nikahan orang itu selalu di tanyain kapan nyusul-kapan
nyusul sama temen-temen gue, giliran kakek temen gue meninggal gue melayat gue
bales aja kapan nyusul-kapan nyusul, ehh gue malah di tabok.
Salah satu pengalaman kondangan gue yang absurd parah adalah pas Rai temen gue nikah,
siang itu gue menerima surat undangan dari Rai bekas teman kerja gue dulu,
undangannya berupa surat digital atau yang lebih dikenal dengan Messaging, yaap
undangan online memang sedang banyak dipakai entah untuk menghemat biaya atau
memang sengaja, biasanya undangan ini akan di upload di sosial media milik si
mempelai lalu di tag ke semua teman-temannya, menurut gue cara ini lumayan
efektif karna di jaman sekarang memang hampir semua orang sudah mempunyai akun
sosial media bahkan dari bayi yang baru lahir sampai yang masih di dalam perut
sudah di buatkan akun Instagram oleh orang tuanya, padahal bahaya kejahatan
selalu mengintai di dunia maya, terlebih jika foto anak kita di salah gunakan
orang lain untuk kepentingan yang negatif. Oke balik lagi soal kondangan gue
diundang menghadiri acara nikahan rai tapi yang jadi masalahnya jadwal kerja
gue bentrok dengan acara resepsinya, gue mengambil insiatif datang pada pagi
hari karna sorenya gue harus kerja , daripada gak dateng sama sekali (pikir gue
dalam hati ) lalu gue mengajak 2 teman kerja gue dulu yang juga teman Rai ikut
kondangan bareng setelah waktu dan tempat telah di sepakati beberapa hari
kemudian gue menjemput Siti karna kami berangkat bertiga lebih efisien rasanya
jika hanya membawa 2 motor, gue membonceng Siti yang berenampilan rapi dengan
kebaya dan riasan makeup tebal sementara gue hanya memakai sendal jepit, celana
jeans dengan jaket serta muka di tutupi helm jadi lebih berasa mirip tukang
ojek online .gue menuju ke sebuah minimarket tempat bayu temen gue yang
satunya menunggu.
Perjalanan gue ke tempat acara nikahan rai sekitar 30 menit
sialnya cuacanya sedang mendung membuat gue mempercepat laju motor bukan karna
takut kehujanan karna saat itu gue bawa jas hujan/mantel tapi karna temen gue
si Siti ini ngomel terus takut makeupnya luntur. sesekali gue melihat ke sepion jaga-jaga
kalau nanti siti terbawa angin pas gue ngebut, singkat cerita sampailah gue di
tempat acara setelah melepas helm dan jaket kami bersiap berjalan menuju rumah
sang mempelai, baru beberapa langkah tiba-tiba ada sebuah mobil Jeep hitam
keluar anjirr itu mobilnya Rai ternyata dia baru akan menjemput calon istrinya mampuss
orang yang punya acara minggat,iring-iringan pengantin pria melewati kami gue
hanya bisa menunduk berharap rai gak melihat, mau masuk gak enak orang yang
nikah kagak ada,mau nunggu juga takut lama sementara gue harus kerja nanti,
kami bertiga saling lihat-lihatan, akhirnya gue balik menuju ke parkiran mengendap-endap berharap gak ada orang yang mengetahui keberadaan kami dan langsung
tancap gass, kami yang kebetulan bulum makan, bukan kebetulan sih tapi emang
sengaja gak makan karna udah tau bakal makan di tempat nikahan tapi ternyata
zonk, mampirlah ke sebuah warung bakso untuk makan, dari arah warung ada seorang ibuk-ibuk yang terus
ngeliatin gue, mungkin gue disangka mencuri calon istri orang karna gue
membonceng Siti dengan dengan tampilan mirip seperti orang yang akan tunangan,dimeja
makan kami hanya tertawa membayangkan kejadian memalukan itu, niat baik malah
berakhir sial, sekarang gue tau kalok mau ke nikahan orang sebaiknya malam
hari,sehabis makan gue yang mau cabut mengambil dompet mau bayar eh ternyata dompet gue
ketinggalan, alhasil amplop yang mau gue kasi ke Rai gue bukak lagi buat bayar
makanan anjirr sialnya Combo, ibuk penjual bakso kaget karna gue mengeluarkan
amplop terlebih saat gue mengeluarkan uang 10rb rupiah dari amplop.
0 Comments