Indonesia Itu kaya mulai dari suku,budaya,bahasa dan adat istiadatnya,Buat kalian yang suka traveling ke berbagai tempat di indonesia pasti pernah menjumpai berbagai macam tradisi dan budaya daerah masing-masing namun ternyata di indonesia masih banyak masyarakat yang melakukan tradisi-tradisi yang aneh atau unik yang mungkin kalian belum ketahui.
sebagai warga indonesia yang suka berpetualang ke berbagai tempat,tradisi unik,berikut ini akan membuka mata kalian bahwa indonesia itu benar-benar kaya akan budayanya.




1.Tradisi Ciuman Di Bali (Omed-Omedan) 


Tradisi Omed-omedan,bali
Bali tidak hanya terkenal dengan budaya dan keindahan alamnya namun di balik itu semua ada tradisi unik yang di sebut Omed-omedan yang ada di bali tepatnya di banjar kaje,desa sesetan, denpasar, Omed-omedan adalah Upacara yang setiap tahun pemuda-pemudi setempat sehari setelah hari raya nyepi yakni pada hari ngembak geni,omed-omedan melibatkan pemuda-pemudi setempat yang berumur 17-30th dan belum menikah,proses ini diawali dengan sembahyang bersama untuk memohon keselamatan setelah itu pemuda dan pemudi di bagi menjadi 2 kelompok antara pria dan wanita lalu setelah di berikan aba-aba oleh seorang sesepuh barulah acara ini dimulai dengan saling tarik-menarik antara kedua kelompok yang di ikuti dengan aksi saling ciuman.pada tahun 1970-an tradisi omed-omedan pernah dihentikan selama setahun. Dan pada tahun di tiadakannya tradisi ini juga penduduk desa selalu dilanda kemalangan dan kesialan. Oleh sebab itu akhirnya omed-omedan diadakan kembali untuk menolak bala. Peserta yang ikut omed-omedan hanya putra putri asli desa Banjar Kaja Sesetan yang sudah remaja tanpa terkecuali.




2.Tradisi Potong Jari Yang Di Lakukan Oleh Suku Dani Sebagai Bukti Kehilangan Tingkat Tinggi ( Iki Palek )

Ritual Iki Palek,papua

Pemotongan Jari ini di sebut iki palek yang dilakukan oleh suku dani di papua, pemotongan jari ini dimaksudkan sebagai wujud rasa kehilangan yang amat dalam, Rasa sakitnya di ibaratkan seperti menderitanya hati karna kehilangan salah satu anggota keluarga,merekapun seolah tidak keberatan melakukan ritual tersebut,selain itu melakukan ritual potong jari juga merupakan bukti kesetiian terhadap keluarga,ritual ini dilakukan oleh kaum wanita atau wanita tertua dalam keluarga suku dani, maka kita bisa melihat mayoritas ibi-ibu di sana kehilangan jari tangannya bahkan ada yang hanya tersisa 3.
Proses pemotongan jari tangan ini tidak ada hal yang khusus ,ritual iki palek ini asalkan jari tangan bisa putus semua cara boleh di lakukan biasanya orang-orang disana menggunakan kapak atau pisau tradisional, tidak kalah dengan kaum wanita para pria disana juga memotong daun telingannya sebagai wujud rasa kehilangan yang amat mendalam.konon ritual ini dilakukan sudah sejak zaman dulu sekali dan masih di lakukan hingga sekarang.



3.Tatung Singkawang Cap Go Meh


tatung singkawang, kalimantan barat

Tatung singkawang adalah sebuah rangkaian dari perayaan cap go meh di kota singkawang,
kalimantan barat, sebuah tradisi ritual pengusiran dan peniadaan kesialan yang di simbolkan ke dalam atraksi tatung, tatung sendiri adalah orang yang berperan sebagai media utama perayaan cap go meh, atraksi tatung di penuhi dengan aura mistis dan menegangkan, upacara ini diawali dengan pemanggilan roh orang  yang sudah meninggal oleh seorang pendeta, roh yang dipanggil diyakini merupakan tokoh pahlawan dalam legenda tiongkok seperti,hakim,panglima perang,pangeran dan orang suci lainnya yang bisa menangkal roh-roh jahat yang mengganggu keharmonisan masyarakat.dalam atraksi ini para tatung yang dirasuki melakukan hal-hal yang di luar logika seperti menginjak belahan kaca,menusuk-nusukan benda tajam ke tubuh,bahkan ada yang menusukan pipinya dengan kawat baja tajam, dan sebagian lainnya memakan hewan hidup-hidup dan meminum darahnya, anehnnya para tatung tidak ada yang terluka sedikitpun,upacar tatung singkawang sudah di lakukan, tatung merupakan kebudaan tionghoak yang kini sudah menjadi kearifan lokal beberapa etnis masyarakat di singkawang dan beberapa kota lainnya. perayaan ini dilakukan pada hari ke lima belas setelah tahun baru imlek di kota singkawang.


4.Lompat Batu Suku Nias

Tradisi Fahombo suku nias

Anda masih ingat gambar di pecahan mata uang kertas Rp 1000 cetakan tahun 1992 yang bergambar seseorang sedang melompat batu? Ternyata ini merupakan sebuah tradisi suku nias yang disebut Fahombo, maksud dari tradisi lompat batu ini adalah ritual pendewasaan bagi suku nias, dahulu ritual ini dilakukan oleh pmuda suku nias yang mengenakan pakaian pejuang nias dengan melewati tumpukan batu setinggi lebih dari 2 meter, jika pemuda tersebut berhasil melewati batu merekan akan dianggap dewasa sehingga bisa bergabung mengikuti perang dan menikah, dan jika gagal melewati batu pemuda itu tidak diizinkan menikah. Bentuk batu yang harus dilompati dalam fahombo seperti sebuah monumen piramida dengan permukaan atas datar. Tingginya tidak kurang dari 2 meter, dengan lebar 90 cm, dan panjang 60 cm.

Mereka yang akan melakukan tradisi lompat batu juga harus mempelajari teknik mendarat. Karena jika mendarat dalam posisi yang salah dapat menyebabkan cedera, baik itu cedera otot ataupun patah tulang.


5.Bambu Gila Maluku 

Bambu gila,maluku
Kesenian Bambu Gila ini berasal dari tradisi lama masyarakat Maluku. Menurut sejarahnya, kesenian ini sudah ada sebelum masuknya agama Islam dan Kristen di daerah Maluku. Pada saat itu masyarakat Maluku masih mengenal Animisme dan Dinamisme dalam kehidupan spiritual mereka. Sehingga mereka masih akrab dengan berbagai ritual untuk para leluhur dan mempercayai adanya roh gaib. Salah satu tradisi yang masih dilestarikan hingga sekarang adalah Kesenian Bambu Gila ini.


Kesenian bambu gila dulunya di mainkan oleh 7 orang laki-laki yang berdiri memegang bambu dan 1 orang bertindak sebagai pawang. pawang ini bertugas membaca mantra dan memasukan roh ke dalam bambu dan menjinakannya. bambu yang di gunakan juga tidaklah sembarangan dan harus memiliki karakter khusus.



6.Tradisi Tato Suku Mentawai



Suku Mentawai punya tradisi tato yang dianggap sebagai tato tertua di dunia. Seni lukis diatas kulit alias tato di suku ini telah ada sejak kedatangannya di Pantai Barat Sumatera yakni pada 1500 SM – 500 SM atau pada zaman Logam, sementara banyak yang beraggapan bahwa tato beraawal dari peradaban Mesir, yakni pada 1300 SM. Tato bagi masyarakat Suku Mentawai memiliki makna yakni keseimbangan. Oleh karenanya, objek seperti batu, hewan, dan tumbuhan harus diabadikan di tubuh mereka.
Tidak seperti tatto pada umumnya, tatto yang di lakukan suku mentawai ada 3 tahap, pertama di lakukan di usia 11-12 tahun,kemudia di lanjutkan pada usia 18-19 tahun, dan terakhir ketika seseorang telah di anggap dewasa



Proses penatoan dilakukan oleh sipatiti atau seniman tato di Suku Mentawai. Sipatiti akan menggambar sketsa tato dengan lidi kemudian sketsa tersebut akan diberi warna. Seperti layaknya tato biasa, tinta akan dimasukan di dalam kulit. Ini yang berbeda, pemasukan tinta dalam kulit di suku ini menggunakan jarum kecil yang dipasang di kayu kecil.




Jarum kecil yang sudah di beri pewarna dari campuran daun pisang dan arang tempurung kelapa tersebut lantas di pukul-pukul kecil melalui alat kayu sehingga jarum dapat masuk kedalam kulit namun tidak menembus daging.Tradisi ini memang menyakitkan dan tak jarang menyembabkan efek demam untuk mereka yang ditato. Bagi masyarakat Mentawai, Tato pemburu akan dikenal dengan gambar binatang tangkapannya seperti rusa,monyet,burung, atau babi. Sedangkan tato untuk sikerei ( Dukun Mentawai )akan bergambar bintang “sibalu-balu” ditubuh mereka.


7.Tradisi Rambu solo



Rambu Solo



Saat berkunjung ke Toraja, Anda beruntung jika kebetulan bisa mengikut upacara adat Rambu Solo. Ini adalah tradisi yang bermaksud mengantarkan arwah yang sudah meninggal menuju alam roh dan berkumpul bersama para leluhur. Sebelumnya, seseorang yang telah meninggal, tetapi belum menjalani upacara ini, masih dianggap sebagai orang sakit.




Tradisi Rambu Solo berlangsung sangat meriah dan menghabiskan uang yang sangat banyak. Namun, bagi penduduk setempat, ini adalah bagian dari adat istiadat yang tidak bisa dihilangkan begitu saja. Nah, jika Anda ingin melihat keunikan upacara pemakaman termahal ini, datang saja ke Tana Toraja.




Puncak upacara Rambu Solo biasanya berlangsung pada bulan Juli dan Agustus. Saat itu orang Toraja yang merantau di seluruh Indonesia akan pulang kampung untuk ikut dalam acara ini. Kedatangan orang Toraja seperti halnya dengan kunjungan wisatawan mancanegara. Dalam kepercayaan masyarakat Tana Toraja (Aluk To Dolo) ada prinsip yang lebih tinggi tempat jenazah tempat kemudian semakin cepat untuk menuju menuju menuju nirwana. Bagi kalangan yang meninggal maka mereka mengubah kerbau yang dimaksudkan 24 hingga 100 ekor sebagai kurban (Ma'tinggoro Tedong). Satu di depan bahkan kerbau belang yang terkenal mahal harganya. Upacara pemotongan ini merupakan salah satu ciri khas Tana Toraja dengan menebas leher kerbau yang menggunakan sebilah parang dalam sekali ayunan. Kerbau pun langsung terkapar beberapa saat kemudian.




Puncak dari Rambu Solo’ disebut dengan upacara Rante. Dalam upacara ini terdapat beberapa rangkaian ritual mulai dari proses pembungkusan jenazah (ma’tudan mebalun), penurunan jenazah ke lumbung untuk disemayamkan (ma’popengkalao alang), dan ritual ma’pasonglo yang merupakan ritual mengarak jenazah dari Tongkonan menuju ke Lakkian (tempat persemayaman terakhir). Selain itu juga terdapat berbagai atraksi budaya yang dipertontonkan, seperti adu kerbau (mappasilaga tedong) dan pementasan tari ma’badong. Upacara yang sering juga disebut upacara penyempurna kematian ini biasanya dilaksanakan pada siang hari saat matahari mulai condong kearah barat dan berlangsung 2-3 hari hingga dua minggu bagi kalangan bangsawan.



2 Comments

  1. Yang namanya tradisi kita semua sebagai orang Indonesia harus saling menghormati satu sama lainnya, itulah saya bangga Indonesia banyak memiliki tradisi yg unik

    ReplyDelete
  2. Yupss jangan sampai punah nanti kalok sampai di akui tetangga sebelah baru ngamuk2 😉

    ReplyDelete