Presepsi Pribadi
Quarter Life Crisis
Pernah gak sih kalian ngerasa bingung mau ngapain dengan kehidupan kalian, ngerasa hidup gue kok gini-gini aja yaa, gak berkembang atau kecewa pada diri sendiri karna ngelihat teman lebih sukses dari kalian ? tenang semua itu ada penjelasannya kok
Menurut beberapa buku dan artikel yang pernah gue baca gejala ini disebut Quarter Life Crisis itu adalah sebuah fase/masa peralihan dari masa remaja menuju dewasa di fase ini kita akan mengalami kebingungan,keraguan terhadap masa depan,karir,kecewa pada diri sendiri, kurang percaya diri fase ini biasanya terjadi di usia 20-30 tahun.
gue rasa dalam kasus seperti ini sosmed sangat berpengaruh besar dalam memunculkan emosi negatif ini, karna hampir semua hal-hal menyenangkan akan di posting di IG yang makin membuat kita minder. misalnya waktu buka IG liat ada temen yang posting foto-foto liburan keluar negeri yang kadang buat gue mikir kapan yaa bisa kayak dia lalu gue akan membandingkan kebahagian yang terlihat di foto dengan kehidupan gue yang sekarang, apa jalan yang gue ambil bener ya? apa pekerjaan gue nanti bisa menjamin gue sukses ya ?, apa gue salah langkah ? Sebenarnya apa sih tujuan hidup gue ? ujung-ujungnya males ngapa-ngapain deh paling parah sih mengurung diri dari dunia luar. emosi negatif ini juga berujung pada baper yang mendalam semisal kamu kerja sebagai seorang peramuniaga di sebuah toko dengan gaji kecil lalu ada tetangga yang nanyak kamu kerja dimana sekarang ? berapa upah perbulannya ? kamu akan merasa tersinggung/baper (kenapa harus ditanyak masalah gaji sih, emang apa urusannya? ) padahal tetanggamu hanya bertanya tapi karna malu dengan gaji pertanyaan sesederhana itu jadi terdengar menyebalkan ini yang gue maksud emosi negatif selalu muncul kalo lagi dalam fases quarter life crisis ini seolah-olah semua yang mengingatkan akan masalah kita jadi terlihat buruk. ada beberapa contoh dilema yang sedang gue hadapi dan mungkin kita semua juga rasain
1. Pendidikan
apa yg membuatmu bingung di fase quarter life crisis hanya
ada dalam pikiranmu sebenarnya dunia berjalan baik-baik saja kamu hanya terlalu
khawatir tentang hidupmu. terus-terusan membandingkan dirimu juga tidak akan
menyelesaikan apapun.cobalah untuk menikmati hidupmu sebagaimana mestinya.
gue rasa dalam kasus seperti ini sosmed sangat berpengaruh besar dalam memunculkan emosi negatif ini, karna hampir semua hal-hal menyenangkan akan di posting di IG yang makin membuat kita minder. misalnya waktu buka IG liat ada temen yang posting foto-foto liburan keluar negeri yang kadang buat gue mikir kapan yaa bisa kayak dia lalu gue akan membandingkan kebahagian yang terlihat di foto dengan kehidupan gue yang sekarang, apa jalan yang gue ambil bener ya? apa pekerjaan gue nanti bisa menjamin gue sukses ya ?, apa gue salah langkah ? Sebenarnya apa sih tujuan hidup gue ? ujung-ujungnya males ngapa-ngapain deh paling parah sih mengurung diri dari dunia luar. emosi negatif ini juga berujung pada baper yang mendalam semisal kamu kerja sebagai seorang peramuniaga di sebuah toko dengan gaji kecil lalu ada tetangga yang nanyak kamu kerja dimana sekarang ? berapa upah perbulannya ? kamu akan merasa tersinggung/baper (kenapa harus ditanyak masalah gaji sih, emang apa urusannya? ) padahal tetanggamu hanya bertanya tapi karna malu dengan gaji pertanyaan sesederhana itu jadi terdengar menyebalkan ini yang gue maksud emosi negatif selalu muncul kalo lagi dalam fases quarter life crisis ini seolah-olah semua yang mengingatkan akan masalah kita jadi terlihat buruk. ada beberapa contoh dilema yang sedang gue hadapi dan mungkin kita semua juga rasain
1. Pendidikan
Fase ini gue alami waktu lulus SMK bingung antara harus memilih kuliah atau langsung kerja, perasaan iri melihat sebagian teman-teman gue yang melanjutkan pendidikannya tapi gue sadar ekonomi keluarga juga gak begitu bagus atau memilih bekerja dengan mengorbankan pendidikan. tidak hanya disitu kebingungan akan pemilihan universitas dan jurusan juga membuat dilematik belum lagi soal pembiayaan kuliah.2. Karier
Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan kita akan dihadapi masalah soal memilih karier yang diinginkan apa tujuan hidup kita dan apakah akan mengejar passion atau mengejar gaji. kita juga kan menghadapi realita bahwa kehidupan setelah kuliah itu sangat berat bukan lagi soal skripsi atau dosen killer tapi perencanaan masa depan yang baik.3. Jodoh
Mungkin kamu akan sering mendapat pertanyaan-pertanyaan seperti ini ' Pacar kamu mana ? atau kapan nikah ? Kapan punya momongan ? kapan nambah momongan ? kapan punya cucu ? atau yang paling parah kapan mati ?'. Entah memilih untuk menata karier dan memantaskan diri terlebih dahulu atau berjuang bersama-sama membangun keluarga. di usia ini Percintaan bukan lagi tentang pangeran dan putri seperti di cerita dongeng tapi lebih ke kesejahteraan secara finansial dan keseriusan menjalin hubungan.4. Pertemanan
Pernah gak kalian mikir semakin dewasa teman kita jadi semakin sedikit, ada yang sibuk dengan keluarga barunya,mengejar karier,atau sibuk dengan pacar baruya ruang lingkup pertemananpun jadi sempit. sebenarnya di fase ini pertemanan kita akan terseleksi secara otomatis bukan lagi soal seberapa banyak teman atau seberapa sering ngongkrong bareng tapi soal seberapa berkualitasnya pertemanan. kita akan tau mana yang memang tulus berteman dan mana yang berteman kalok ada perlunya.
Menurut gue tips untuk melewati masa-masa menyebalkan ini adalah berhentilah beranggapan bahwa kita ini istimewa terima saja kalok kenyataannya memang kita ini biasa-biasa saja. hilangkan mindset harus selalu jadi lebih dari orang lain terkadang semua hal diluar kendali kita.
menikmati setiap prosesnya yang akan membuat kita semakin
dewasa.semua yang datang tidak dalam sekali waktu.cobalah lebih bersyukur pada
apa yang sudah dicapai sekarang.jangan terlalu keras pada dirimu senidri.
2 Comments
lg sangat terjerumus dlm fase ini -_-
ReplyDeleteJlanin aja gan klok makin dpkirin justru makin stress
Delete